Saturday, 30 April 2011

sistem akuntansi negara-negara maju

Sistem Akuntansi Negara-Negara Maju
Perancis

Perancis merupakan pendukung utama penyeragaman akuntansi nasional di dunia. Kementrian Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptale General ( kode akuntansi nasional ) resmi yang pertama pada bulan September 1947. Pada Tahun 1986, renana tersebut diperluas untuk melaksanakan ketentuan dalam Direktif Ketujuh UE terhadap laporan keuangan konsolidasi dan revisi lebih lanjut pada tahun 1999. Plan Comptable General berisi :
o tujuan dan prinsip akuntansi seta pelaporan keuangan
o definisi aktiva, kewajiban, ekuitas pemegang saham, pendapatan dan beban
o atauran pengakuan dan penilaian
o daftar akun standar, ketentuan mengenai penggunaannya, dan ketentuan tata buku lainnya
o contoh laporan keuangan dan aturan penyajiannya2

Ciri khusus akuntansi di Perancis adalah terdapatnya dikotomi antara laporan keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha yang dikonsolidasikan. Meskipun akun-akun perusahaan secara tersendiri harus memenuhi ketentuan pelaporan wajib, hukum memperbolehkan perusahaan Perancis untuk mengikuti Standar Pelaporan Keuangan internasional.


Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Lima organisai utama yang terlibat dalam proses penetapan standar di Prancis adalah :
1. Counseil National de la Comptabilite atac CNC (Badan Akuntansi Nasional)
2. Comite de la Reglemetation Comptable or CRC (Komite Regulasi Akntansi)
3. Autorite des Marches Financiers or AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
4. Ordre des Experts-Comtable or OEC (Ikatan Akuntansi Publik )
5. Compagnie Nationale des Commisaires aix Comptes or CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan Nasional)

Di Perancis profesi akuntansi dan auditing sejak dahulu telah terpisah. Akuntan dan auditor Perancis diwakili oleh kedua lembaga, yaitu OEC dan CNCC, meski terdapat sejumlah orang yang menjadi anggota keduannya. Sesungguhnya, 80% akuntan dengan kualifikasi di Perancis memiliki kedua klasifiksi tersebut. Dua lembaga profesional memiliki hubungan dekat dan bekerja sama untuk kepentingan bersama. Kedua terlibat dalam pengembangan standar akuntansi melalui CNC dan CRC dan keduannya mewakili Perancis di IASB


Pelaporan Keuangan
Perusahaan Prancis harus melaporkan berikut ini :
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Catatan atas laporan keuangan
4. Laporan direktur
5. Laporan auditor

Laporan keuangan seluruh perusahaan perseroaan dan perusahaan dengan kewajiban terbatas lainnya yang melebihi ukuran tertentu harus diaudit. Perusahaan besar juga harus menyiapka dokumen yang terkait dengan pencegahan kepailitan perusahaan dan laporan sosial, yang keduanya hanya terdapat di Perancis.

Ciri utama pelaporan di Perancis adalah ketentuan mengenai pengungkapan catatan kaki yang ekstensif dan detail yang meliputi hal-hal berikut :
• Penjelasan mengenai aturan pengukuran yang diberlakukan
• Perlakuan akuntansi untuk pos-pos dalam mata uang asing
• Laporan perubahan aktiva tetap dan depresiasi
• Detail provisi
• Detail revaluasi yang dilakukan
• Analisis piutang dan utang sesuai masa jatuh tempo
• Daftar anak perusahaan dan kepemilikan saham
• Jumlah komitmen pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya
• Detail pengaruh pajak terhadap laporan keuangan
• Rata-rata jumlah karyawan sesuai golongan
• Analisis pendapatan menurut aktivitas dan geografis

Pengukuran akuntansi
Akuntansi di Perancis memiliki karakteristik ganda : Perusahaan secara tersendiri harus mematuhi paraturan yang tetap, sedangkan kelompok usaha konsolidasi memiliki fleksibilitas lebih besar. Akuntansi untuk perusahaan secara individual merupakan dasar hukum untuk membagikan dividen dan menghitung pendapatan kena pajak.

Metode pembelian (purchase method) umumnya digunakan untuk mencatat penggabungan usaha, namum metode penyatuan kepemilikan (pooling method) dapat digunakan dalam beberapa kondisi. Muhibah (goodwill) umumnya dikapitalisasi dan diamortisasi terhadap laba, namun tidak ditentukan berapa lama periode amortisasi yang maksimum. Goodwill tidak perlu diuji untuk penurunan nilai . Konsolidasi proporsional digunakan untuk usaha patungan dan metode ekuitas digunakan untuk mencatat investasi pada perusahaan yang tidak dikonsolidasikan, yang dapat dipengaruhi secara signifikan. Praktik translasi mata uang asing sama dengan IAS 21. Aktiva dan kewajiban anak perusahan yang berdiri sendiri ditranslasikan dengan menggunakam metode kurs penutupan (akhir tahun) dan perbedaan translasi dimasukan ke dalam ekuitas.



Jerman

Pada awal tahun 1970-an, uni Eropa (UE) mulai mengeluarkan direktif harmonisasi, yang harus diadopsi oleh negara-negara anggotanya ke dalam hukum nasional. Direktif Uni Eropa yang keempat, ketujuh, kedelapan seluruhnya masuk kedalam hukum Jerman melalui Undang-undang Akuntansi Komprehensif yang diberlakukan pada tanggal 19 Desember 1985

Karakteristik fundamental ketiga dari Akuntansi di Jerman adalah ketergantungannya terhadap anggaran dasar dan keputusan pengadilan. Selain kedua hal itu tidak ada yang memiliki status mengikat atau berwenang. Untuk memahami akuntansi di Jerman, seseorang harus mmerhatikan HGB dan kerangka hukum kasus yang terkait.

Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi

Sebelum tahun 1998, Jerman tidak memiliki fungsi penetapan standar akuntansi keuangan sebagaimana yang dipahami di negara-negara berbahasa Inggris. Undang –undang tentang pengendalian dan transparansi tahun 1998 memperkenalkan keharusan untuk mengakui badan swasta yang menetapkan standar nasional untuk memenuhi tujuan berikut :
• Mengembangkan rekomendasi atas penerapan standar akuntansi dalam laporan keuangan konsolidasi
• Memberikan nasihat kepada Kementrian Kehakiman atas legislasi akuntansi yang baru
• Mewakili Jerman dalam organisasi akuntansi internasional, Seperti IASB

Sistem penerapan standar akuntansi yang baru di Jerman secara garis besar mirip dengan sistem yang ada di Inggris dan Amerika Serikat. Namun untuk diperhatikan bahwa standar GASB adalah rekomendasi wajib yang hanya berlaku u/lapoaran keuangan konsolidasi.

Pelaporan Keuangan
Undang – Undang Akuntansi tahun 1985 secara khusus menentukan isi dan bentuk laporan keuangan yang meliputi :
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Catatan atas laporan keuangan
4. Laporan manajemen
5. Laporan auditor

Ciri utama sistem pelaporan keuangan di Jerman adalah laporan secara pribadi oleh auditor kepada dewan direktur pengelola perusahaan dan dewan pengawas perusahaan, untuk tujuan konsolidasi, seluruh perusahaan dalam kelompok tersebut harus menggunakan prinsip akuntansi dan penilaian yang sama.

Pengukuran Akuntansi
GAS lebih ketat bila dibandingkan dengan HGB dalam hal laporan keuangan konsolidasi, menurt GAS 4, metode revaluasi harus digunakan , sedangkan aktiva dan kewajiban yang diperoleh dalam penggabungan usaha harus direvaluasi menjadi nilai wajar dan kelebihan yang tersisa dialokasikan menjadi goodwill. Goodwill diamortisasi selama masa tidak lebih dari 20 tahun dan diuji untuk penurunan nilai tiap tahunnya.

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, perusahaan – perusahaan Jerman sekarang dapat memilih untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan aturan Jerman sebagaimana dijelaskan di atas, standar akuntansi internasional, atau GAAP AS. Ketiga pilihan tersebut dapat ditemukan dalam praktik dan para pembaca laporan keuangan Jerman harus berhati-hati untuk mencari tahu standar akuntansi manakah yang digunakan.

Jepang

Akuntansi dan Pelaporan keuangan di Jepang mencerminkan gabungan berbagai pengaruh domestik dan internasional, untuk memahami akuntansi Jepang, seseorang harus memahami budaya, praktik usaha dan sejarah Jepang. Perusahaan – perusahaan Jepang saling memiliki akuitas saham satu sama lain, dan sering kali bersama-sama memiliki perusahaan lain. Investasi yang saling bertautan ini menghasilkan konglomerasi industri yang meraksasa – yang disebut sebagai keiretsu
Modal usaha keiretsu, ini sedang dalam perubahan seiring dengan reformasi struktural yang dilakukan Jepang untuk mengatasi stagnasi ekonomi yang berawal pada tahun 1990-an. Krisis keuangan yang mengikuti pecahnya ekonomi gelembung Jepang juga mendorong dilakukannya evaluasi menyeluruh atas standar pelaporan keuangan Jepang.


Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Pemerintah nasional masih memiliki pengaruh paling signifikan terhadap akuntansi di Jepang. Regulasi akuntansi didasarkan pada tiga undang – undang : Hukum Komersial, Undang-undang pasar modal dan Undang-undang pajak penghasilan perusahaan. Hukum komersial diatur oleh Kementrian Kehakiman (MOJ), hukum tersebut merupakan inti dari regulasi akuntansi di Jepang dan paling memiliki pengaruh besar.
Perusahaan milik publik harus memenuhi ketentuan lebih lanjut dalam undang undang pasar modal yang diatur oleh kementrian keuangan dibuat berdasarkan Undang-undang pasar modal AS dan diberlakukan terhadap Jepang oleh Amerika Serikat selama masa pendudukan AS setelah perang dunia II Tujuan utama SEL adalah untuk memberikan informasi dalam pengambilan keputusan.

Pelaporan Keuangan
Perusahaan yang didirikan menurut Hukum Komersial diwajibkan untuk menyusun laporan wajib yang harus mendapat persetujuan dalam rapat tahunan pemegang saham, yang berisi hal-hal berikut :
1. Neraca
2. Laporan Laba rugi
3. Laporan Usaha
4. Proposal atas Penentuan Penggunaan (apropriasi) Laba ditahan
5. Skedul Pendukung

Perusahaan yang mencatatkan sahamnya juga harus menyusun laporan keuangan sesuai dengan Undang-undang pasar modal yang secara umum mewajibkan laporan keuangan dasar yang sama dengan Hukum komersial ditambah dengan laporan arus kas.


Pengukuran Akuntansi
Hukum komersial mewajibkan perusahaan perusahaan besar untuk menyusun laporan konsolidasi, perusahaan yang mencatat saham harus menyusun laporan konsolidasi sesuai dengan SEL. Akun perusahaan secara terpisah merupakan dasar bagi laporan konsolidasi dan umumnya prinsip akuntansi yang sama digunakan untuk keduannya. Anak perusahaan dikonsolidasikan jika induk perusahaan secara langsung dan tidak langsung mengendalikan kebijakan keuangan dan operasionalnya.

Meskipun metode penyatuan kepemilikan diperbolehkan, metode pembelian untuk penggabungan usaha umumnya digunakan. Goodwill diukur menurut dasar nilai wajar aktiva bersih yang diakuisisi dan diamortisasi selama maksimum 20 tahun, metode ekuitas digunakan untuk mencatat usaha patungan.



Belanda

Akuntansi di Belanda memiliki beberapa paradoks yang menarik. Belanda memiliki ketentuan akuntansi dan pelaporan keuangan yang relatif permisif, tetapi standar praktik profesiona yang sangat tinggi. Belanda merupakan negara hukum kode, namun akuntansinya berorientasi pada penyajian wajar. Pelaporan keuangan dan akuntansi pajak merupakan dua aktivitas terpisah.

Akuntansi Belanda bersedia untuk mempertimbangkan ide-ide dari luar. Belanda merupakan salah satu pendukung pertama atas standar internasional untuk akuntansi dan pelaporan keuangan, dan pernyataan IASB menerima perhatian besar dalam menentukan praktik yang dapat diterima.



Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi

Regulasi di Belanda tetap liberal sehingga tahun 1970 ketika Undang-undang Laporan Keuangan Tahunan diberlakukan, Undang-undang tahun 1970 memperkenalkan audit wajib. Undang-undang tersebut juga mendorong pembentukan kelompok Studi Akuntansi Tiga Pihak (Tripaartif) (yang digantikan oleh Dewan Pelaporan Tahunan pada Tahun 1981)

Dewan pelaporan Tahunan mengeluarkan tuntunan terhadap prinsip akuntansi yang dapat diterima (bukan diterima) secara umum, Dewan tersebut memiliki anggota berasal dari tiga kelompok yang berbeda :
1. Penyusunan laporan keuangan (perusahaan)
2. Pengguna laporan keuangan (perwakilan serikat buruh dan analis keuangan)
3. Auditor laporan keuangan (institut Akuntansi Terdaftar Belanda atau NivRA)


Pelaporan Keuangan

Kualitas pelaporan keuangan Belanda sangat seragam, laporan keuangan wajib harus disusun dalam bahasa Belanda, namun dalam bahasa Inggris, Perancis, dan Jerman dapat diterima. Laporan Keuangan harus memuat hal-hal berikut :
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Catatan-catatan
4. Laporan Direksi
5. Informasi lain yang direkomendasikan

Pengukuran Akuntansi

Metode yang digunakan adalah metode pembelian, goodwill merupakan perbedaan antara biaya akusisi dengan nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dibeli. Fleksibilitas Belanda dalam pengukuran akuntansi dapat terlihat dengan diperbolehkannya penggunaan nilaii kini untuk aktiva berwujud seperti persediaan dan aktiva yang disusutkan. Karena perusahaan – perusahaan Belanda Memiliki Flesibilitas dalam menerapkan aturan pengukuran, dapat diduga bahwa terdapat kesempatan untuk melakukan perataan laba. Pos –pos tertentu dapat mengabaikan laporan laba rugi dan langsung disesuaikan terhadap cadangan dalam ekuitas pemegang saham. Hal ini antara lain :
• Kerugian akibat bencana yang tidak mungkin atau tidak umum untuk diasuransikan
• Kerugian akibat nasionalisasi atau sejenis penyitaan lainnya
• Onsekuensi akibat restrukturisasi keuangan


Inggris

Warisan Inggris bagi dunia sangat penting. Inggris merupakan negara pertama di dunia yang mengembangkan profesi akuntansi yang kita kenal sekarang. Konsep penyajian hasil dan posisi keuangan yang wajar (pandangan benar dan wajar) juga berasal dari Inggris.


Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Dua sumber utama standar akuntansi keuangan di Inggris adalah hukum perusahaan dan profesi akuntansi. Undang-undang tahun 1981 menetapkan lima prinsip dasar akuntansi :
1. Pendapatan dan beban harus ditandingkan menurut dasar akrual
2. Pos aktiva dan kewajiban secara terpisah dalam setiap kategori aktiva, dan kewajiban dinilai secara terpisah
3. Prinsip konservatisme
4. Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisten dari tahun ke tahun diwajibkan
5. Prinsip kelangsungan usaha diterapkan untuk perusahaan yang menggunakan akuntansi
Undang-undang tersebut berisi aturan penilaian yang luas dimana akun-akun dapat ditentukan berdasarkan biaya historis atau biaya kini.


Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan Inggris termasuk yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan umumnya mencakup :
1. Laporan Direksi
2. Laporan Laba dan Rugi dan Neraca
3. Laporan Arus Kas
4. Laporan Total Keuntungan dan Kerugian yang diakui
5. Laporan Kebijakan akuntansi
6. Catatan atas Referensi dalam Laporan Keuangan
7. Laporan Auditor

Pengukuran Akuntansi

Inggris memperbolehkan baik metode akusisi dan merger dalam mencatat akuntansi untuk Penggabungan usaha. Meskipun demikian, kondisi penggunaan metode merger begitu ketat sehingga hampir tidak pernah digunakan.

Pada Tahun 2003, Departemen perdagangan dan Perindustrian mengumumkan bahwa mulai bulan Januari 2005, Seluruh perusahaan Inggris diperbolehkan untuk menggunakan IFRS, selain GAAP



Amerika Serikat

Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh Badan Sektor Swasta (Badab Standar Akuntansi Keuangan/FASB), hingga tahun 2002 Institut Amerika untuk Akuntan Publik Bersertifikat.

Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi

Prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum (GAAP) terdiri dari seluruh standar, aturan, dan regulasi keuangan yang harus diperhatikan ketika menyusun laporan keuangan, laporan keuangan seharusnya menyajikan secara wajar posisi keuangan suatu perusahaan dan hasil operasinya sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secar umum.

Pelaporan keuangan

Laporan tahunan yang semestinya dibuat sebuah perusahaan AS yang besar meliputi :
1. Laporan manajemen
2. Laporan auditor independen
3. Laporan keuangan utama (laporan laba rugi,arus kas,laba komprehensif, ekuitas pemegang saham)
4. Diskusi manajemen dan analisis atas hasil operasi dan kondisi keuangan
5. Pengungkapan atas kebijakan akuntansi dengan pengaruh paling penting terhadap laporan keuangan
6. Catatan atas laporan keuangan
7. Perbandingan data keuangan tertentu selama lima atau sepuluh tahun
8. Data kuartal terpilih

Laporan keuangan konsolidasi bersifat wajib dan laporan keuangan AS yang diterbitkan biasanya tidak memuat hanya laporan induk perusahaan saja. Aturan konsolidasi mengharuskan seluruh anak perusahaan yang dikendalikan (yaitu, dengan kepemilikan yang melebihi 50 persen dari saham dengan hak suara) harus dikonsolidasikan secara penuh, walaupun operasi anak perusahaan tersebut tidak homogen. Laporan keuangan interim (kuartalan) diwajibkan untuk perusahaan yang sahamnya tercatat pada bursa efek utama. Laporan ini biasanya hanya berisi laporan keuangan ringkas yang tidak diaudit dan komentar manajemen secara singkat.

Pengukuran Akuntansi

Aturan pengukuran akuntansi di Amerika Serikat mengasumsikan bahwa suatu entitas usaha akan terus melangsungkan usahanya. Pengukuran dengan dasar akrual sangat luas dan pengakuan transaksi dan peristiwa sangat tergantung pada konsep penanding.

Istilah Akuntansi Inflasi

Akuntansi Inflasi

Pengertian Inflasi

Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat atau adanya ketidak lancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-mempengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.

Metode yang digunakan dalam akuntansi inflasi ini sama dengan metode penentuan laba. Penekanan penentuan laba adalah pada nilai laba yang lebih relavan yang digambarkan oleh laporan keuangan, sedangkan inflasi nilai semua item yang terdapat dalam laporan keuangan. Untuk menyusun laporan keuangan pada masa inflasi agar lebih relevan dapat digunakan beberapa metode, yaitu :

  1. General Price Level

Dalam metode General Price Level misalnya metode historical cost disesuaikan dengan perubahan tingkat harga sehingga pada masa inflasi GPL ini lebih besar daripada nilai historical cost.

Keuntungan GPL adalah sebagai berikut :

  • Dapat menjelaskan pengaruh inflasi pada perusahaan
  • Dapat meningkatkan kegunaan perbandingan laporan antar periode
    • Membantu pemakai laporan menilai arus kas dimasa yang akan datang secara lebih baik
    • Memperbaiki tingkat kepercayaan rasio laporan keuangan yang dihitung dari angka-angka laporan keuangan yang sudah disesuaikan.

Kelemahan GPL adalah sebagai berikut :

  • Inflasi itu terjadi pada barang yang berbeda dan perusahaan yang berbeda jadi tidak bisa disamaratakan
  • GPL tidak bermakna bagi perusahaan
  • Angka yang disesuaikan tidak menggambarkan arus kas
  • Rasio itu adalah indikator mentah
  1. Current Cost Accounting

Menurut Edgar Edwards dan Philips Bell (1961) merupakan tokoh yang paling gencar konsep CCA ini. Menurut merka yang dibutuhkan oleh manajer adalah bagaimana mereka mengalokasikan sumber-sumber ekonomi yang ada. Berikut ini adalah beberapa bentuk current cost :

  • Replacement cost adalah nilai yang diukur saat ini (current cost) untuk mendapatkan aktiva baru atau menggantinya dengan kapasitas produksinya yang sama. Dalam praktik nilai ganti ini hanya diterapkan pada aktiva nonmoneter, sepertinya persediaan, aktiva tetap. Aktiva tetap disajiakan menurut nilai gantinya, nilai bersih setelah digambarkan nilai yang sudah dipakai. Penyusutan dihitung berdasarkan pada nilai ganti itu. Pada masa inflasi sering terjadi backlog depreciation atau penyusutan yang bersaldo negatif. Dalam penyajiannya hutang ini harus disajikan nilai diskontonya. Pada masa inflasi nilai dari replacement value ini lebih besar dari general price level.

Metode ini dikritik dalam hal :

  • Subjektivitas penilaian atau taksiran harganya sehingga angka-angka yang timbul tidak didasarkan pada transaksi yang sebenarnya.
  • Dalam hal harga suatu aktiva menurun maka penurunan itu akan menimbulkan pembebanan ke laba rugi (misalnya penyusutan dan harga pokok produksi) lebih rendah dari beban pada historical cost. Akhirnya income akan lebih tinggi dari historical cost.
  • Perubahan harga umum tidak tergambar dalam metode replacement cost ini, karena hanya untuk aktiva tertentu. Oleh karenanya metode replacement cost ini dianggap bukan merupakan metode akuntansi inflasi
  • Sukar melakukan perbandingan antar perusahaan yang saling berbeda.

Walaupun ada kritik ini, sebagai pihak menganggap bahwa metode ini paling mudah diterapkan dalam akuntansi inflasi.

  • Reproduction cost adalah istilah lain yang hampir sama dengan replacement cost ini. Disini harga itu diukur berdasarkan harga sekarang jika aktiva itu dibuat atau diduplikasi seperti barang yang dimiliki itu tanpa melihat perubahan teknologi yang mungkin mempengaruhi aktiva yang dibuat itu.
  • Net Realizable Value

Harga pasar sekarang adalah harga atau kas yang di peroleh jika suatu aktiva dijual sekarang. Namun, harga ini didasarkan pada prinsip likuidasi bukan prinsip going concern sehingga menyalahi prinsip akuntansi. Salah satu metode current market value ini adalah net realizable value.

NRV merupakan harga jual dikurangi taksiran biaya penjulan. Pada masa inflasi nilai dari net relizable value ini lebih besar dari replacement cost karena manajemen tidak mungkin menjual barangnya tanpa mengharapkan laba marjin general price level. Penyusutan dalam metode ini dihitung berdasarkan perbedaan antara harga jual aktiva itu pada awal dibandingkan dengan pada akhir periode.

  • Selling Price

Di sini nilai yang dipakai adalah harga jual tanpa dikurangi biaya penjualan sehingga laporan keuangan yang disusun menurut selling price ini akan lebih besar daripada net realizable value dan metode lain yang disebut sebelumnya.

  • Expected value

Metode ini sangat tergantung pada pengharapan seseorang jadi bisa lebih besar atau lebih kecil dibanding dengan metode lain karena expected value ini merupakan gambaran dari present value kas di masa yang akan datang.

2.4 Monetary Non-Monetary Items

Monetary Item adalah aktiva atau kewajiban yang dinilai atau disajikan dalam unit uang yang tetap misalnya kas, piutang, hutang atau kewajiban lainnya yang angka dan jumlah nilai uangnya yang tetap itulah yang akan ditagih, dibayar di masa yang akan datang tanpa ada perubahan. Nilai ini adalah nilai historis dan nanti nilai net realizable value-nyalah yang akan direalisasi. Karena nilainya itu juga menggambarkan nilai sekarang (current value) untuk aktiva jenis ini tidak perlu disesuaikan kecuali untuk mengetahui present value dari nilai yang diharapkan ditagih (expected value) di masa yang akan datang.

Non-monetary items adalah nilai dimana jumlah uangnya tidak ditetapkan menurut kontrak perjanjian. Dalam metode historical cost ini digambarkan sebagai old cost bukan nilai sekarang. Dalam metode current value harga baru itu yang dicoba digambarkan dengan harga sekarang.

PENGERTIAN, BIDANG, DAN FUNGSI AKUNTANSI

1. Pengertian Akuntansi
American Accounting Association mendefinisikan akuntansi sebagai proses ientiifikasi, pengukuran, dan komunikasi informasi ekonomi yang memungkinkan untuk pembuatan pertimbangan-pertimbangan dan keputusan-keputusan oleh para pemakai informasi akuntansi tersebut.
Pengertian akuntansi di atas menekankan pada sudut pemakai dan fungsinya, sudut proses kegiatannya, sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Definisi dari sudut pemakai,fungsi, dan tujuannya
Akuntansi diselenggarakan dalam suatu organisasi (biasanya berupa organisasi perusahaan) informassi akuntansi yang dihhasilkan adalah tentang organisassi.
Akuntansi merupakan aktifitas yang menyediakan informasi penting untuk penilaian jalannya jalanya perusahaan, sehingga memungkinkan pimpinan (manajemen) perusahaan atau pihak-pihak di luar perusahaan untuk membuat pertimbangan-pertimbangan dan mengambil keputusan ekonomi yang tepat.
Akuntansi menhasilkan informasi kuantitatif bersifat keuangan dari suat kesatuan usaha yang berkepentingan, informasi tersebut berwujud laporan keuangan yang meliputi:
 Posisi keuangan (Neraca)
 Kinerja keuangan (Laporan Laba-Rugi)
 Perubahan posisi keuangan(Laporan Arus Kas)
b. Definisi dari sudut proses kegiatan
Dipandang dari sudut kegiatannya (prosesnya), akuntansi adalah sutun proses yang meliputi identifikasi (penentuan), pengukuran, pencatatan dan penyampaian informasi ekonomi (pelaporan).
Akuntansi mempunyai kegiatan-kegiatan sebagi berikut:
 Mengidentifikasi dan mengukur aktivitas bisnis
Menyeleksi kejadian-kejadian yang dipertimbangkan menjadi bukti dari aktivitas bisnis yang relevan dengan suatu organisasi kegiatan bisnis → meliputi membeli, menjual, membayar, menerima uang.
 Mencatat kegiatan bisnis
Artinya mencatat kegiatan bisnis yang telah diidentifikasi secara kronologis dan sistematis. Termasuk dalam kegiatan pencatatan adalah kegiatan menggolongkan dan mengikhtisaran catatan.
 Mengkomunikasikan catatan-catatan
Artinya catatan tersebut kemudian diinformasikan keppada pihak-pihak yang berkepentingan, melalui laporan keuangan.
 Elemen penting dari komunikasi kegiatan bisnis meliputi: analisi dan interpretasi
Informasi ekonomi yang dihasilkan → ikhtisar data transaksi keuangan perusahaan. Dengan demikian sasaran (objek) kegiatan akuntansi adalah ialah transaksi yang bersifat finansial (keuangan), atau transaksi keuangan yang pengaruhnya dapat diukur dengan niai uang.
Dalam praktiknya, transaksi keuangan yang terjadi dalan suatu perusahaan agar menjadi informasi ekonomi yang sisp digunakan harus melalui tahap-tahap sebagi berikut:
a. Pencatatan (recording)
b. Penggolongan (classification)
c. Pengikhtisaran (summarizing)
d. Penyusunan laporan (reporting)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dipandang dari sudut prosesnya atau dalam arti sempit akuntansi adalah suatu proses yang meliputi: pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, dan pelaporan transaksi keuangan perusahaan yang terjadi dalam suatu periode tertentu.

2. Bidang Spesialisasi Akuntansi
Perkembangn dunia usaha yang semakin psat mendorong munculnya berbagai masalah yang semakin kompleks yang menuntut penanganan-penanganan secara khusus. Berdasarkan hal tersebut muncul kekhususan pada bidang akuntansi, antaralain:
a. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Akuntansi keungan disebut juga denga akuntansi umum (General Accounting). Akuntansi keungan bertujuan untuk menyediakan laporan keuangan untuk kepentingan pihak intern maupun pihak ekstern perusahaan. Dengan demikian, proses akuntansi keuangan menyangkut kepentingan pihak umum sehingga dalam pelaksanaannya harus berpegang pada prinsip-prinsip akuntansi yang lazim dan standarakuntansi keuangan yang berlaku secar umum.
b. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Sasaran kegitan Akuntansi Biaya adalah kegiatan-kegitan yang berhubungan dengan biaya,
terutama biaya-biaya yang berhubungan dengan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Akuntansi Biaya bertujuan untuk menyediakan informasi biaya untuk pihak inern perusahaan (manajemen). Akuntansi biaya juga dapat memberikan informasi kepada pihak manajemen untuk mengetahui produk mana yang menguntungkan dan produk mana yang tidak menguntungkan.
c. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Akuntansi manajemen adalah bidang akuntansi yang kegiatannya berhubungan dengan pengumpulan dan pengolahan data histories dan data taksiran. Tujuan kegiatan akuntansi manajemen adalah menyediakan data yang diperlukan manajemen untuk menjalankan kegiatan sehari-hari dan penyusunan rencana kegiatan operasi di masa yang akan datang.
d. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing Accounting)
Akuntansi pemerikasaan adalah akuntansi yang berhubungan dengan kegiatan pemeriksaan catatan hasil kegiatan akuntansi perusahaan. Kegiatan akuntansi pemeriksaan lebih bersifat pengujian atsa kelayakan laporan keuangan. Pemeriksaan harus bersifat bebas (independent). Suatu laporan keuangan dinyatakan layak apabila sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku secara umum.
e. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
Akuntansi perpajakan berhubungan denga penentuan objek pajak yang menjadi tanggungan perusahaan serta penghitungannya. Kegiatan akuntansi perpajakan dapat membantu manajemen dalam menentukan transaksi yang akan dilakukan, sehubungan dengan pertimbangan perpajakan.
f. Akuntansi Anggaran (Budgeting Accounting)
Akuntansi anggaran berhubungan dengan pengumpulan dan pengolahan data operasi keungan yang sudak terjadi serta kemungkinan taksiran yang akan terjadi, untuk kepentingan penetapan rencana operasi keuangan perusahaan (anggaran) dalam suatu periode tertentu. Catatan-catatan tersebut merupakan alat Bantu manajemen dalam melaksanakan fungsi pengawasan.
g. Akuntansi Pemerintahan (Governtment Accounting)
Akuntansi pemerintahan adalah bidang akuntansi yang kegiatannya berhunungan dengan masalah pemeriksaan keuangan Negara, sering disebut dengan istilah administrasi keuangan negara.

PROFESI DALAM AKUNTANSI
Pentingnya informasi yang dihasilkan akuntansi dan munculnya berbagai masalah dalam bidang akuntansi mendorong profesionalisme jabatan dalam akuntansi. Akuntan termasuk dalam kelompok profesi sebagaimana dokter, pengacara, dan apoteker. Dipandang dari sudut pekerjaanya, akuntan dapat dibedakan menjadi:
1. Akuntan privat atau akuntan intern
Akuntan privat atau akuntan intern adalah akuntan yang bekerja pada suatu perusahaan dan merupakan karyawan perusahaan tersebut. Jasa-jasa yang diberikan oleh akuntan privat meliputi:
a) Penyusunan Sistem Pengawasan Manajemen (SPM), yaitu sistem yang dirancang untuk memberi motivasi kepada manajer pelaksana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh manajemen tingkat atas.
b) Akuntansi keuangan, yaitu proses akuntansi yang berhubungan dengan siklus akuntansi transaksi keuangan, sejak pencatatan hingga penyusunan laporan keuangan dan mengkomunikasikannya dengan pengambil keputusan.
c) Akuntansi biaya, proses akuntansi yang memantau , memilih, dan memproses data biayaterutama pada perusahaan manufaktur.
d) Internal auditing, yaitu mengevaluasi dan menginvestigasi secara nkhusus dan sistematis sistem akuntansi perusahaan.
e) Penganggaran, yaitu proses menetapkan rencana aktivitas perusahaan secara menyeluruh yang akan dilaksanakan perusahaan dimasa mendatang.

2. Akuntan publik
Akuntan publik adalah akuntan yang bergerak dalam bidang akuntan publik, yaitu menyerahkan jasa akuntansi untuk organisasi bisnis dan atas jasa tersebut akuntan public memperoleh kontra prestasi yang disebut sebagi fee. Jasa-jasa yang diberikan oleh akuntan publik antaralain:
a) Audit laporan keuangan (financial statement audit)
b) Konsultasi manajemen. Jasa konsultasi manajemen meliputi penyusunan sistem akuntansi, penyusunan sistem akuntansi biaya (cost accounting system), business forecasting, dan konsultasi perpajakan.
3. Akuntan pemerintah
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada perusahaan-perusahaan Negara, bank-bank pemerintah, Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Pengawas Keuangan, dan sebagainya. Akuntan pemerintah dibutuhkan tenaganya untuk pengawasan anggaran Negara, pengawasan perminyakan, pengawasan intern, perencanaan dan pengawasan keuangan daerah, dan lain sebagainya.
4. Akuntan pendidik
Seiring denga perkembangan perekonomian yang pesat, maka dibutuhkan akuntan yang semakin banyak pula. Dalam konteks permasalahan inilah pendidikan tenaga akuntansi sangat relevan dan dibutuhkan. Perguruan tinggi membutuhkan tenaga akuntan pendidik untuk mencetak akuntan-akuntan baru yang professional. Disamping mengajar, akuntan pendidik ini melakukan pengabdian masyarakat dan melakukan penelitian di bidang akuntansi.

PENGGUNA INFORMASI AKUNTANSI
Informasi akuntansi adalah data transaksi keuangan untuk suatu periode tertentu yang diikhtisarkan dalam bentuk laporan keuangan (financial statement). Pihak-pihak yang berkepentingan terjhadap informasi akuntansi serta kegunaannya bagi pihak bersangkutan tersebut antaralain:
1. Pimpinan perusahaan (manajemen)
Laporan keuangan bagi pihak manajemen perusahaan berfungsi sebagai berikut:
1) Bukti pertanggungjawaban terhadap pemilik
2) Alat penilaian atas operasi perusahaan
3) Alat untuk mengukur tingkat biaya kegiatan usaha ynag dilakukan perusahaan
4) Alat pembuatan pertimbangan untuk pembuatan rencana perusahaan di masa yang akan datang.
2. Pemilik perusahaan
Laporan keuangan bagi pemilik berfungsi untuk:
5) Alat penilaian hasil yang telah dicapai oleh pemimpin perusahaan
6) Dasar penentuan taksiran keuntungan dan taksiran perkembangn saham yang dimilikinya (perusahaan perseroan/PT).
3. Kreditor dan calon kreditor
Laporan keuangan digunakan oleh kreditor sebagai dasar untuk pembuatan pertimbangan dan keputusan dalam pemberian kredit. Dalam hal ini digunakan untuk mengetahui kredibilitas perusahaan.
4. Investor dan calon investor
Investor maupun calon investor menggunakan laporan keuangan sebagai dasar penentuan pilihan yang menguntungkan dalam melakukan investasi. Hal tersebut dikarenakan kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh keuntungan dan untuk mempertahankan stabilitas usahanya dapat dilihat dari hasil analisis laporan keuangannya.
5. Instansi pemerintah
Badan-badan pemerintah seperti Badan Pelayanan Pajak atau badan pengembangan pasar modal (Bapepam), membutuhkan informasi-informasi keuangan dari perusahaan-perusahaan wajib pajak atau perusahaan yang menjual sahamnya melalui pasar modal. Informasi akuntansi merupakan sumber utama bagi badan pemerintah untuk dapat menetapkan pajak perusahaan atau mengawasi perusahaan.
6. Karyawan
Laporan keuangan perusahaan bagi karyawan berfungsi untuk:
1) Untuk mengetahui tingkat kemampuan perusahaann tempat mereka bekerja
2) Untuk menilai perkembangan serta prospek perusahaan tempat mereka bekerja
3) Sebagai dasar penilaian tingkat kelayakan bonus yang diterimaoleh karyawan disbanding dengan keuntungan yang diperoleh perusahaan.

PRINSIP-PRINSI AKUNTANSI
Akuntansi adalah suatu proses penentuan, pengukuran, dan komunikasi informasi ekonomi. Prinsip-prinsip akuntansi merupakan konsep dasar atau berupa anggaran dasar yang digunakan sebagai pedoman dalam penetuan dan pengukuran nilai dalam pelaksanaan kegiatan akuntansi. Prinsip-prinsip akuntansi yang lazimdan berlaku umumantaralain sebagai berikut:
1. Kesatuan akuntansi
Kesatuan usaha akuntansi adalah suatu organisasi atau bagian dari organisasi yang berdiri sendiri, terpisah dari organisasi atau individu lain. Artinya ada pemisahan antara kekayaan (aktiva) perusahaan dengan kekayaan pribadi pemiliknya atau dengan aktiva perusahaan lain. Demikian juga dengan kewajiban (hutang), kewajiban perusahaan dan kewajiban pemiliknya tentu saja terpisah sehingga terdapat pemisahan tanggung jawab keuangan.
2. Kesinambungan
Suatu perusahaan didirika untu jangka waktu yang tidak terbatas , artinya dalan kondisi yang normal perusahaan tidak dimaksudka untuk dibubarkan.
3. Periode akuntansi
Jangaka waktu perusahaan menjalankan usahanya tentu saja dibagi menjadi periode-periode akuntansi. Dengan demikian proses akuntansi akan mengahasilak laporan keuangan periodik dalam satu tahun. Sehingga pihak-pihak yang membutuhkan informasi dari laporan keuangan tersebut dapat segera mengambil keputusan.
4. Pengukuran dalam nilai uang
Uang sebagi alat pertukaran yang universal dalam perekonomian. Oleh sebab itu, akuntansi menggunakan nilai uang sebagai alat pengukur nilai aktiva dan kewajiban serta perubahannya. Prinsip pengukuran denga nilai uang memungkinkan diperoleh dasar penafsiran yang samadari para pemakai informasi ekonomi dari laporan keuangan.
5. Harga pertukaran
Akuntansi menganggap bahwa harga yang ditentuka secar objektif oleh pihak-pihak yang terkait dengan transaksi dan didukung oleh bukti-bukti yang telah diperiksa keabsahannyaadalah harga pertukaran saat terjadi transaksi. Oleh karena itu, transaksi keuangan harus dicatat sebesar harga pertukaran yaitu jumlah uang yang diterima dan dibayarkan untuk transaksi yang bersangkutan.
6. Penetapan beban dan penghasilan
Penetuan laba dilakukan secara periodic dengan menggunakan data waktu atas dasar waktu atau dasar akrual (accrual basic). Artinyan dalam penetapan penghasilan maupun beban tidak hanya berdasarkan jumalah penerimaan dan jumlah pengeluaran uang (kas), tetapi juga didasarkan pada lewatnya waktu yang terkait dengan pengeluaran dan penerimaan uang. Penghasilan diakui pada saat transaksi pertukaran telah terjadi (prinsip realisasi). Pengakuan beban dihubungkan baik secara langsung ataupun secra tidak langsung dengan penghasilan yang diperoleh (diakui) dalam suatu periode.


ORGANISASI-ORGANISASI PERUSAHAAN
1. Badan Usaha
Walaupun asumsi kesatuan ekonomi dapat diterapkan setiap unit pertanggungjawaban, pembahasan akuntansi pada umumnya menitikberatkan pada organisasi-organisasi perusahaan perusahaan (badan usaha), seperti: Badan Usaha Perseorangan, Persekutuan (Firma, CV), Perseroan Terbatas (PT).
a. Badan usaha perseorangan
Adalah badan usaha yang dimiliki oleh seorang pemilik. Pemilik pada umumnya sebagai pemimpin, manajer, dan mengoperasikan usahanya.
b. Persekutuan (Firma, CV)
Adalah badan usaha yang dimiliki oleh dua orang atau lebih menurut suatu perjanjian tertentu diantara mereka. Pada saat persekutuan ini didirikan perjanjian dibuat diantara anggota yang menyepakati tentang investasi masing-masing, tugasmasing-masing, pembagian laba dan sebagainya.
c. Perseroan Terbatas PT)
Adalah badan hukum terpisah dan pemiliknya dibagi dalam saham-saham. Pemilik badan usaha adalah pemegang saham badan usaha tersebut yang bebas mentransfer kepemilikannya dengan menjual sahamnya sebagian atau seluruhnya setiap saat. Setiap pemegang saham adalah pemilik perusahaan yang tanggung jawabnya terbatassebesar saham yang dimilikinya. Ini berarti pemegang saham secara pribadi tidak bertanggung jawab penuh atas seluruh utang perusahaan, melainkan hanya terbatas pada penyertaannnya dalam perusahaantersebut.
2. Jenis-jenis Perusahaan
a. Perusahaan Jasa
Adalah perusahaan yang melayani konsumennya dengan menyediakan jasa (benda yang tak berwujud). Misal:salon, bengkel, penjahi, dan sebaginya.
b. Perusahaan Dagang
Adalah perusahaan yang kegiatannya membeli barang jadi dan menjualnya kembali tanpa mengolahnya kembali, seperti toko, supermarket, dealer dan lain-lain.
c. Perusahaan Industri
Adalah perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi barang jadi dan kemudian menjualnya, seperti pabrik sepatu, pabrik tekstil, pabrik rokok, dan sebagainya.

Sumber-sumber:
Somantri, Hendi. 1994. Dasar-dasar Akuntansi. Surabaya: Institut Dagang Mochtar.
Jusup, Haryono. 2003. Dasar-dasar Akuntansi Jilid 1. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN.
Mochtar, ZA. Dasar-dasar Akuntansi Jilid I. Surabaya: Institut Dagang Mochtar.
Modul Mengerjakan Konsep Double Entry Recordy dan Menyusun Laporan Keuangan PPPG Pertanian. 2001.
Reef, Warren. 2006. Accounting Pengantar Akuntansi. Jakarta: salemba Empat.
Rudjadi dan Syamsir Rambe, Sumardi, Suyoto. 1994. Prinsip-prinsip Akuntansi. Bandung:Penerbit Angkasa.
Soemarso dan Amin Abadi Jusuf. Akuntansi untuk SMTA Buku I. 1990. Jakarta: Salemba Empat.
Suyoto dan Moelyati. 1999. Akuntansi Keuangan Jilid I. Bandung:Titian Ilmu.